Memahami jenis indikator merupakan langkah berikutnya setelah memahami jenis data yang ada. Indikator ini diperoleh setelah ada perhitungan antara berbagai jenis data, baik data non pendidikan maupun pendidikan termasuk pendidikan non formal.
1.Indikator Non pendidikan, meliputi :
a.Kepadatan penduduk (KP)
b.Persentase penduduk menurut tingkat pendidikan (%PTP)
c.Angka buta huruf/melek huruf (ABH/AMH)
d.Persentase angkatan kerja/bukan angkatan kerja (%AK/%BAK)
e.Persentase penduduk miskin (%PM)
f.Persentase penduduk menurut mata pencaharian (%PMP)
g.Persentase daerah terpencil (%DT)
2.Indikator pemerataan dan perluasan akses pendidikan, meliputi :
a.Angka Partisipasi Kasar (APK)→ TK, tingkat SD sampai SM
b.Angka Partisipasi Murni (APM) → TK (PAUD), SD, SMP dan SM
c.Angka partisipasi sekolah (APM usia tertentu) → TK (PAUD), SD, SMP dan SM
d.Angka Penyerapan Kasar (ASK) → TK dan Tingkat SD
e.Angka Penyerapan Murni (ASM) → Tingkat SD
f.Angka Melanjutkan (AM) → SD melanjutkan ke SMP, SMP melanjutkan ke SM dan SM melanjutkan ke PT
g.Rasio siswa persekolah (R-S/Sek) → TK, SD, SMP dan SM
h.Rasio siswa per kelas (R-S/K) → TK, SD, SMP dan SM
i.Rasio siswa per guru (R-S/G) → TK, SD, SMP dan SM
j.Rasio kelas per ruang kelas (R-K/RK) → TK, SD, SMP dan SM
k.Rasio kelas per guru (R-K/G) → TK, SD, SMP dan SM
3.Indikator mutu dan relevansi, meliputi :
a.Persentase siswa baru tingkat I SD/MI menurut asal (%SB)
b.Angka mengulang (AU) → SD, SMP dan SM
c.Angka putus sekolah (APS) → SD, SMP dan SM
d.Angka lulusan (AL) → SD, SMP dan SM
e.Persentase lulusan UN (%LUN) → SMP dan SM
f.Persentase kelayakan guru mengajar (%GL) → SD, SMP dan SM
g.Persentase guru menurut ijasah tertinggi (%GI) → SD, SMP dan SM
h.Persentase kesesuaian guru mengajar dgn jurusan ijasah (%GJI) → SMP dan SM
i.Persentase guru menurut bidang studi yang diajarkan (%GBS) → SMP dan SM
4.Indikator penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik
Dijabarkan dalam bentuk manajemen pendidikan berlaku bagi pendidikan persekolahan yang memiliki tingkat yaitu pendidikan dasar dan menengah. Indikator tersebut tidak secara langsung menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik tetapi mengukur manajemen pendidikan yang berkaitan dengan efisiensi internal pendidikan, meliputi :
Untuk memahami jenis data, perlu diketahui terlebih dahulu sumber datanya. Sumber data merupakan sesuatu yang menentukan agar data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, agar diperoleh data yang tepat waktu, valid dan realibel maka diperlukan sumber data utama dan dari sumber yang berwenang. Untuk menghasilkan data dan informasi yang berkualitas diperlukan sumber data utama dan bukan sumber data sekunder.
Data yang dikumpulkan untuk menyusun program pembangunan pendidikan terdiri dari dua macam yaitu data non kependidikan dan data kependidikan. Dengan adanya data yang dikumpulkan, akan menjadi salah satu bahan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, bila kedua data tersebut memiliki kualitas yang tinggi maka akan menghasilkan penyusunan program yang baik. Pada akhirnya, akan menentukan kualitas keputusan yang disusun, dalam arti makin tinggi kualitas data maka akan akurat keputusan yang akan diambil.
Data non kependidikan yang digunakan untuk menyusun program pendidikan meliputi :
No
Jenis Data
Sumber Data
1
Administrasi pemerintahan
Badan Pusat Statistik (BPS)
2
Demografi
Badan Pusat Statistik (BPS)
3
Geografi
Bappeda
4
Ekonomi
Dinas Perindag
5
Sosial, budaya dan agama
Dinas Pendidikan, Depag, Dinas Kesehatan
6
Transportasi dan komunikasi
DLLAJ, Dinas Pariwisata dan Dinas PU
Data pendidikan yang digunakan untuk menyusun program pendidikan adalah data persekolahan/pendidikan dan non formal. Data persekolahan meliputi prasekolah dan tiga jenjang pendidikan, yaitu :
1.TK/RA dan BA
2.SD/MI
3.SMP/MTs
4.SMA/MA dan SMK
Selain itu, dilengkapi dengan data pendidikan non formal, yaitu
1.Paket A setara SD/MI
2.Paket B setara SMP/MTs
3.Paket C setara SMA/MA dan SMK
Jenis data pendidikan yang diperlukan terdiri dari data pokok dan data pelengkap lainnya. Data pokok meliputi :
1.jumlah sekolah
2.siswa baru tingkat I
3.siswa seluruhnya
4.siswa usia sekolah
5.siswa lulusan
6.siswa mengulang
7.siswa putus sekolah
8.guru menurut ijasah tertinggi
9.ruang kelas menurut kondisi
10.fasilitas sekolah
11.pendayagunaan sarana dan
12.kurikulum.
Sedangkan untuk data pelengkap meliputi :
1.siswa menurut tingkat
2.siswa mengulang menurut tingkat
3.guru menurut latar belakang pendidikan/ijasah atau program studi
4.guru menurut program studi yang diajarkan
5.siswa tingkat III SMA menurut program pengajaran
6.sistem penjurusan di SMA
7.SMK yang melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dan jumlah siswa
8.siswa dan lulusan SMK menurut kelompok kejuruan
9.lulusan SMK yg terserap di sektor mata pencaharian
Selain data pokok dan data pelengkap diatas, data pendukung pendidikan yang utama dan sangat diperlukan adalah :
1.Data penduduk
2.penduduk usia sekolah menurut jenis kelamin
3.jumlah kota dan desa
4.jumlah desa terpencil dan desa terpencil yang belum dapat dilayani SD/MI
5.sektor keunggulan di daerah tersebut
6.kepadatan ruang belajar
7.lapangan kerja atau sektor yang dimasuki lulusan yang tidak melanjutkan
Data pendidikan diatas merupakan data yang selanjutnya dapat disusun menjadi berbagai indikator dan dikelompokkan menjadi 3 jenis indikator, yaitu :
Data dan Indikator merupakan dua konsep yang berlainan baik secara konsep maupun secara teknis, namun keduanya berkaitan sangat erat. Data adalah bukti yang ditemukan dari hasil penelitian yang dapat dijadikan dasar kajian atau pendapat, sedangkan indikator adalah sesuatu yang dapat memberi petunjuk atau keterangan.
Secara teknis, data lebih berkaitan dengan pengumpulannya, sedangkan indicator lebih berkaitan dengan pengolahan atau hasil pengolahan. Dengan demikian, Data merupakan satuan terkecil yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf atau symbol yang menggambarkan nilai suatu variable tertentu sesuai dengan keadaan atau kondisi di lapangan. Angka atau huruf sering disebut sebagai data mentah atau besaran yang belum menunjukkan suatu ukuran terhadap suatu konsep atau kejala tertentu. Besaran data tersebut belum memiliki arti apa pun jika belum dilakukan pengolahan atau analisis lebih lanjut dalam bentuk informasi atau indicator. Indikator mmerupakan suatu konsep dan sekaligus ukuran. Sebagai suatu konsep merupakan besaran kuatitatif mengenai suatu konsep tertentu yang dapat digunakan untuk mengukur proses dan hasil atau dampak dari suatu instrument kebijakan. Sebagai ukuran kuatitatif, indicator merupakan besaran dari suatu konsep atau gejala tertentu sebagai hasil pengolahan dari dua satuan data atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Secara sederhana, indicator juga didefinisikan sebagai perbandingan antara dua atau lebih variable sehingga dapat diinterpretasikan. Data dan indicator tidak dapat dipisahkan dan bahkan saling bergantung satu sama lain. Indikator tidak mungkin dihasilkan tanpa adanya data. Sebaliknya, data tidak memiliki acuan konseptual apa pun tanpa dilakukan pengolahan menjadi indikator. Besaran indikator merupakan sesuatu yang berguna karena dapat dijadikan ukuran yang standar bagi manajemen.