Berikut ini saya copy paste dari milis Dikmenjur :
On Mon, 11 Feb 2008, rudy setiawan wrote:
> Selamat malam Pak Onno,masih ingat saya kan pak? Saya Rudy Anak Duta Wacana Jogjakarta.Bagaiman a Kabar Bapak Disana? semoga kabarnya baik-baik saja. > > Pak ada yang ingin saya tanyakan.begini pak,ditempat saya dekat dengan STM yang menjadi pusat program pemerintah Jardiknas dan mereka menyediakan fasilitas hotspot untuk RT/RW net dengan biaya sekitar 500.000/bulan dengan besar bandwith 128 Kbps.tapi pak kemarin banyak orang dari dengan alat HT dan dilengkapi dengan antena melakukan sweaping sinyal yang mencari antena wifi yang ada disekitar daerah tersebut,dan mereka menghancurkannya karena dituduh mencuri koneksi internet dari mereka.
> Dengan kejadian diatas,bagaimana menurut bapak?dan apa saran bapak kalau saya dituduh seperti itu dan antena wifi milik saya dihancurkan padahal saya tidak mengarahkan antena saya ke STM tsb? > > Terima kasih atas tanggapan dan masukan dari bapak. > >
Itu anarkis itu .. Urusan sama polisi itu kalau se enak-nya ngancur ngancurin antenna . mana salah ngacurin lagi .. & gak mau gantiin pasti ..
Saya Cc langsung ke mailing list JARDIKNAS & DIKMENJUR biar menjadi perhatian temen-temen di JARDIKNAS & DIKMENJUR
Juga saya Cc ke TECHNOMEDIA biar urusan sama WARTAWAN ..
Buat JARDIKNAS / DIKMENJUR Sarannya belajar network security biar gak di colong tu bandwidth bukan pake HT, sweeping & ngancurin antenna orang .. jadi memalukan JARDIKNAS & DIKMENJUR aja namanya ..
- Onno
--------------------- **** ----------------------------------
Posted by: "Khalid Mustafa" khalid@diknas.go.id nugi81 Mon Feb 11, 2008 6:52 pm (PST) Pak Onno, mungkin bisa saya luruskan:
1. Program Jardiknas adalah program dari pemerintah yang bertujuan untuk membuat jejaring antara institusi pendidikan. Program ini dibiayai oleh pemerintah secara penuh, sehingga tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing institusi. Karena program ini disubsidi oleh pemerintah, maka koneksi JARDIKNAS tidak BOLEH di JUAL kepada pihak apapun dengan alasan apapun (selain biaya maintenance dengan besaran yang tidak boleh melebihi schoolnet, dengan sasaran sekolah, bukan masyarakat). Apalagi dijual dalam bentuk RT/RW Net dengan biaya Rp. 500 ribu per-bulan. Mohon kami diinformasikan nama institusi itu, dan hari ini juga apabila terbukti benar, koneksi JARDIKNAS kesana akan kami PUTUSKAN (kebetulan waktu nulis ini pak gatot di depan saya, dan ini instruksi beliau)
2. JARDIKNAS tidak pernah menyuruh SWEEPING dalam bentuk apapun, karena kami tahu pasti tentang program 2,4 dan malah ikut serta mengembangkan program 2,4 sejak awal pengembangannya dalam bentuk program WAN Kota dan ICT Center.
3. Terima kasih atas informasi ini, dan mohon jangan segan-segan untuk melaporkan kejadian-kejadian serupa di masa akan datang.
PS.
Pak Onno, mohon ini bisa juga dikirim ke milis technomedia, karena saya tidak ikut milis tersebut
------------------ *** ------------------------------------------
Posted by: "Onno W. Purbo" onno@indo.net.id onnowpurbo Mon Feb 11, 2008 7:14 pm (PST)
Terima Kasih Pak Khalid kalau begitu mohon di tegur itu JARDIKNAS yang menjual bandwidth kecuali memang JARDIKNAS mau jadi ISP :))) ..
----------------------- *** -------------------------------
Posted by: "Khalid Mustafa" khalid@diknas.go.id nugi81 Mon Feb 11, 2008 7:18 pm (PST) Siap komandan.
Tolong nama institusinya tuh.akan langsung ditindaklanjuti hari ini juga.
------------------- **** ---------------------------------
Posted by: "agussgh" agussgh@yahoo.com agussgh Tue Feb 12, 2008 3:52 am (PST) Kepad komunitas jardiknas, menanggapi posting seseorang yg mengenalkan dirinya bernama rudy setiawan yang diteruskan ke milist jardiknas oleh pak Onno, maka saya sebagai pendamping ICT DIY boleh kiranya memberikan tanggapan dan penjelasan bahwa sepengetahuan saya hingga tulisan ini dibuat: 1. belum pernah Jardiknas Jogja di 5 kab/kota baik Dinas Pendidikan atupun ICT Center melakukan sweeping wifi di masyarakat.karena ini bukan wewenang dan tanggung jawab dan tupoksi kami.
2. tidak ada baik Dinas Pendidikan maupun ICT Center di 5 kab/kota yang mengkomersialkan dengan menjual bandwidth Jardiknas melalui Rt/RW apalagi menarik bayaran Rp. 500.000,-
3. Yang ada adalah kesepakatan antara Dinas Pendidikan, ICT Center dan Kepala Sekolah client untuk menopang beaya operasional maintenance, sekedar hr admin agar WAN tetap exist dan lancar antara Rp. 100.000 s/d Rp. 500.000,-, dengan memperhatikan kesanggupan dan kemampuan masing-masing sekolah dan prinsipnya tidak memberatkan sekolah tetapi disisi lain ada beaya untuk Maintenace and Repair. siapa yang mau menanggung beaya bila NOC atau BTS kesamber "petir" bila tidak dari dana bantingan tsb.
Kebetulan kecelakaan baru saja dialami ICT Center Sleman pd tgl 6 feb NoC tersambar petir dan menghabiskan dana 9jt untuk merecovery, maka dari dana tersebutlah WAN jardiknas sleman tetap jalan.
3. bahwa untuk membackup koneksi jardiknas beberapa ICT Center berlangganan speedy, beayanya diambilkan dari dana bantingan tsb.
4. khusus di sleman : atas permintaan masyarakat sekitar sekolah melalui perwakilan warga meminta koneksi untuk anak-anak mereka. setelah dibicarakan dgn kepala sekolah ICT Center dan bertolak dari pengarahan Pak Gatot di fornas malang bahwa untuk memanfaatkan bandwidth jardiknas malam hari bisa untuk pembelajaran siswa dan mahasiswa di sekitar, maka ICT Center sleman bersedia melayani masyarakat disekitar ICT Center dan berdasarkan rapat dgn warga disepakati bantingan untuk beaya MR dan nutup abonement backup bandwidth 3 speedy sebesar RP.50.000,-/ warga, dan warga sangat antusias dan berterima kasih dgn hal ini.
5. Kasus yang terjadi justru ada beberapa orang atau oknum mahasiswa magang yang mengambil keuntungan dengan menjual bandwidth jardiknas ke pihak lain.
6. Saran akan lebih baik bila ICT dibekali dengan juklak dan juknis untuk menjalankan tupoksinya, sehingga mempunyai pedoman operasional dan berlaku sama secara nasional.
7. ada training tingkat lanjut bagi sysadmin.
demikian kiranya penjelasan kami.bila ada kurangnya mohon maaf dan maklumnya. bila masih berkenan untuk menyampaikan tanggapan dapat di emailkan kepada kami. dengan senang hati kami jawab dan bantu sekemampuan kami.
agus sugiharto pendamping ICT DIY
|
kapan sih orang pemerintah tuh pada pinter???? programnya dah bagus, operasionalnya dah bagus, tp kok sdmnya gak pinter2. bilang bilang pula kl g pinter. sory pak, numpang berkeluh kesah. salam kenal jg.